Monday, February 10, 2014

Wisata Kubah Lumpur Bledug Kuwu Di Grobogan


Kubah Lumpur

Wisata Kubah Lumpur Bledug Kuwu Di GroboganBledug Kuwu, sebuah obyek wisata yang terletak di Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah—sekitar 91 kilometer arah tenggara Semarang. Daya tarik Bledug Kuwu adalah telaga lumpur hangat nan luas yang tidak terdapat di obyek wisata lain di Indonesia, bahkan satu-satunya di dunia. Bledug Kuwu memang tidak setenar Api Abadi Mrapen yang juga terletak di Kabupaten Grobogan, namun di kawasan ini, pengunjung bisa menikmati suguhan keajaiban alam. Danau lumpur cair dan hangat yang kelihatannya tenang, sewaktu-waktu menggelegak dan meletup seperti balon raksasa. Letupan-letupan itu terjadi secara periodik tiap 2 hingga 3 menit sekali dengan ketinggian hingga 3 meter. Namun pada saat-saat tertentu, biasanya pada waktu musim hujan, semburan lumpur itu bisa mencapai 10 meter hingga tampak sangat spektakuler. Dari pecahan gelembung lumpur raksasa yang membelah langit muncul asap putih yang disertai percikan air dan garam yang konon tingkat keasinannya lebih tinggi dari air laut.
Semula diduga munculnya gelembung lumpur itu merupakan magma bumi. Artinya, Bledug Kuwu merupakan kawah vulkanik seperti kawah yang banyak ditemukan di pegunungan Dieng, Jateng. Namun teori ini sulit dibuktikan karena letupan lumpur di Kuwu tidak panas. Kalaupun terasa hangat itu karena sengatan matahari sehingga sangat aman di pegang dengan tangan telanjang. Ada dugaan terbentuknya gelembung lumpur Bledug Kuwu karena peristiwa kimiawi antara gas bumi dengan air laut yang menghasilkan gas karbon dioksida dan sulfur dioksida. Dugaan ini diperkuat dengan munculnya bau gas yang menyengat dari tiap letupan gelembung lumpur dan sedikitnya tumbuhan yang hidup karena sifat gas tersebut yang membunuh.

Selain sebagai obyek wisata, Bledug Kuwu dimanfaatkan oleh penduduk setempat sebagai lahan pembuatan garam. Air garam yang menyertai setiap letupan lumpur dialirkan ke dalam sebuah tempat penampungan berbentuk kolam. Dari kolam penampungan ini, air asin itu kemudian ditempatkan di dalam bilah-bilah bambu dan dijemur di bawah terik matahari. Setelah dijemur sekitar 5 hingga 6 jam, air dalam bilah bambu pun menguap habis dan tinggallah butiran garam. Selain kristal garam juga dihasilkan air bleng yang dipercaya bisa mengobati berbagai penyakit kulit. 

Selamat Berkunjung Di Wisata Jawa Tengah Indonesia ^_^

No comments:

Post a Comment